Singgung Surabaya, Khofifah Minta Daerah lain Terapkan Jaga Jarak Saat Pembagian BLT


Merdeka.com – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyindir tata pembagian Bantuan Langsung Tunai-Dana Desa (BLT-DD) di Surabaya yang tidak mengindahkan imbauan jaga jarak. Meski tidak menyebutkan secara spesifik di mana kejadian tersebut, namun ia meminta pada daerah lain agar jangan sampai kejadian di Surabaya itu terulang.
Sindiran ini diungkapkan Khofifah saat melakukan video conference dengan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Rabu (13/5). Awalnya, dalam kesempatan tersebut Bupati Trenggalek memaparkan pembagian program BLT-DD yang telah dilakukan oleh pihaknya.
“Pencairan tahap pertama di Kabupaten Trenggalek dilakukan April. Perhari ini ada 147 desa yang sudah menyalurkan (BLT-DD) dari total 152 desa di Trenggalek,” ujar Nur Arifin.
Nur Arifin mentargetkan pencairan seluruh BLT-DD di Trenggalek akan selesai sebelum tanggal 15 Mei. “Kami berharap tahap pertama pada tanggal 15 besok sudah tuntas,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Gubernur Khofifah pun mengapresiasi pencapaian yang telah dilakukan oleh Kabupaten Trenggalek dalam penyaluran BLT-DD ini. Ia bahkan menyebut, jika nantinya target penyaluran tercapai sepenuhnya pada tanggal 15, maka Trenggalek merupakan daerah pertama dari seluruh Indonesia yang menyelesaikan penyaluran tahap pertama BLT-DD.
“Ini akan menjadi rekor Pak Bupati, kalau sampai tanggal 15 bisa mencapai 100 persen dana desa. Ini akan menjadi role model Pak Bupati,” tegasnya.
Ia pun berharap, semua daerah dapat melakukan percepatan pencairan di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang. Dia percaya bahwa setiap daerah pasti memiliki cara terbaik untuk melakukan percepatan pencairan dana desa.
Namun ia juga berpesan pada Bupati Trenggalek, agar pada saat ada pencairan anggaran BLT, tidak terjadi seperti di Surabaya yang tidak mengindahkan imbauan jaga jarak.
“Saya ingin pesan kalau nanti pencairan BLT Bansos dari Kemensos itu Pak Bupati. Hari ini saya mendengar di Surabaya ya tetap berkerumun gitu loh. Minta tolong nanti di pun jagi (dijaga) supaya tetap pada menjaga jarak yang aman Pak Bupati,” ujarnya.
Permintaan Gubernur ini pun langsung ditanggapi oleh Bupati Trenggalek, dengan menyatakan jika pihaknya telah menata pencairan BLT dengan sangat baik.
“Siap bu, kami sudah koordinasi dengan PT Pos. Nanti dalam kabupaten ada yang kita antar, nanti ada yang pysical distancing kita jadwal, kemudian untuk perantau menggunakan aplikasi, sehingga nanti bisa masuk langsung ke aplikasinya tanpa dikenakan biaya sehingga bisa tetap utuh menerima haknya,” jawabnya.
Sindiran Khofifah ini bisa jadi merujuk pada kejadian pencairan BLT di Jalan Jawa Surabaya yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Di tempat tersebut, terlihat warga yang mengantre berjubel dan mengabaikan protokol physical distancing atau jarak aman. [cob]