Pemerintah Panggil Dokter Diaspora Pulang, Bantu Penanganan Covid-19


Merdeka.com – Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi memanggil para diaspora khususnya bidang kesehatan agar kembali ke Indonesia untuk turut andil menangani pandemi Covid-19. Panggilan ini sudah berdasarkan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Riset Teknologi (Kemenristek).
Dedy menuturkan, kebutuhan sumber daya manusia bidang kesehatan khususnya dokter juga diperlukan bagi para mahasiswa tingkat akhir dalam negeri.
“Menko Maritim dan Investasi telah berkoordinasi dengan Menteri Ristek untuk melibatkan mahasiswa tingkat akhir dokter di dalam negeri, dibuka juga untuk dokter diaspora, untuk itu bagi warga diaspora di seluruh dunia Indonesia memanggil bakti dan sumbangsih anda,” ajak Dedy yang dikutip melalui channel Youtube FMB9ID_IKP, Minggu (11/7).
Imbauan ini seiring dengan minimnya jumlah tenaga kesehatan dan dokter dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Minimnya jumlah tenaga kesehatan diperparah dengan gugurnya tenaga kesehatan
Tercatat, sebanyak 1.183 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19. Data ini merupakan akumulatif kematian tenaga kesehatan sejak 12 Maret 2020 hingga 19 Juli 2021.
Relawan LaporCovid-19, Lenny Ekawati menjelaskan dari total 1.183 tenaga kesehatan yang meninggal dunia, 434 orang di antaranya merupakan dokter. Kemudian 373 perawat, 208 bidan, 46 dokter gigi, 32 ahli teknologi laboratorium medis (ATLM), 10 apoteker dan 6 rekam radiologi.
Selanjutnya, 5 orang merupakan sanitiarian, 3 tenaga farmasi, 3 petugas ambulans, 3 terapis gigi, 3 elektromedik, 2 epidemiolog, 1 fisikawan medik, 1 entomolog dan 53 tenaga kesehatan lain-lain.
Lenny menyebut, dalam sembilan hari terakhir, kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19 bertambah sebanyak 85 orang.
“Amat sulit membayangkan bahwa negara ini kehilangan setidaknya sembilan nakes sehari. Cukup sulit dan sangat menyedihkan,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (9/7).
Lenny memastikan pihaknya bersama organisasi profesi kesehatan di Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan, kata dia, sudah bekerja keras menyelamatkan nyawa rakyat Indonesia.
“Kami turut serta dalam upaya melindungi tenaga kesehatan Indonesia yang bekerja siang malam untuk menyelamatkan begitu banyak nyawa dan di antaranya nyawa keluarga dan teman-teman kita,” ujarnya. [rnd]