Pandemi Covid-19 Makin Terkendali, Rupiah Berpeluang Menguat


Merdeka.com – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Selasa (21/9). Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp14.253 per USD, melemah tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.242 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah langsung menguat usai pembukaan ke Rp14.242 per USD. Rupiah pun masih melanjutkan penguatannya hingga ke Rp14.237 per USD, namun kemudian melemah tipis dan saat ini berada di Rp14.240 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta berpeluang menguat seiring makin terkendalinya pandemi COVID-19 di dalam negeri.
“Nilai tukar rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS mengikuti penguatan nilai tukar regional pagi ini dan dibantu oleh sentimen positif dari dalam negeri di mana level PPKM di Jawa Bali diturunkan dan tidak ada yang berada di level 4,” kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (21/9).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (20/9) malam mengatakan saat ini tidak ada lagi kabupaten/kota di Jawa-Bali yang menerapkan status PPKM level 4.
Hasil estimasi dari tim epidemilog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI menunjukkan reproduksi efektif Indonesia untuk pertama kalinya selama pandemi sudah berada di bawah 1, yakni sebesar 0,98.
Capaian kasus harian juga menunjukkan tren yang terus membaik. Tercatat kasus konfirmasi secara nasional pada awal pekan kemarin berada di bawah 2.000 kasus dan kasus aktif sudah lebih rendah dari 60 ribu. Untuk Jawa-Bali, kasus harian turun hingga 98 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu.
Jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Senin (20/9) bertambah 1.932 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,19 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 166 kasus sehingga totalnya mencapai 140.634 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 6.799 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 55.936 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 79,66 juta orang dan vaksin dosis kedua 45,22 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Meski demikian, penguatan rupiah diprediksi terbatas disebabkan sentimen global. “Tapi penguatan mungkin terbatas karena pelaku pasar masih mewaspadai soal meeting The Fed dan risiko gagal bayar dari perusahaan properti China Evergrande yang memiliki utang jumbo,” ujar Ariston.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak ke kisaran Rp14.200 per USD hingga Rp14.270 per USD. [azz]