Halau Pemudik, Pemkot Solo Tempatkan Satgas Pemantau Pintu Masuk Kota


Merdeka.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo benar-benar memberikan sinyal larangan bagi perantau untuk kembali ke kampung halaman di Solo, saat libur akhir tahun. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penularan Civid-19. Jika masih terdapat pemudik yang nekat, Pemkot Solo akan mengkarantina mereka selama 14 hari di Beteng Vastenburg.
“Bagi para pemudik, ataupun yang masuk di Kota Solo, itu akan kita karantina di Beteng Vastenburg,” ujar Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) kepada wartawan di rumah dinas Loji Gandrung, Kamis (3/11).
Menurut Rudi, langkah langkah awal yang dilakukan adalah mempersiapkan tenda yang akan ditempatkan di Beteng Vastenburg. Pihaknya sudah mengajukan peminjaman empat tenda besar ke Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan dan Brigif 413 Palur.
“Jadi kita butuh 4-5 tenda untuk karantina. Kita mulai proses persiapannya hari Senin. Tanggal 15 sudah dimulai bagi yang masuk Kota Solo akan dikarantina selama 14 hari. Apapun alasannya, jagong ya akan dikarantina,” terangnya.
Lebih lanjut Rudy menjelaskan, untuk menjaring para pemudik tersebut, pihaknya akan bekerjasama dengan kepala bandara, terminal dan stasiun kereta api. Demikian juga biasanya akan menempatkan petugas di setiap pintu masuk kota Solo.
“Kita juga akan membentuk satgas pemantau pintu masuk Kota Solo. Nanti yang bertugas dari TNI, Polri Linmas, SatpolPP dan Dinas Perhubungan,” jelasnya.
Rudy menambahkan, titik-tik-tik yang akan di pantau oleh Satgas pemantau diantaranya, tugu Makutha, Kleco, Tanjunganom, Jurug, Kadipiro, Sumber dan lainnya. Untuk masyarakat sekitar Solo maupun yang bekerja di Kota Solo tidak akan di berlakukan hal yang sama.
Selain upaya tersebut, pihaknya juga berkoordinasi dan akan menghidupkan program Jogo Tonggo untuk mengantisipasi jika ada warga luar kota yang mudik. Pembukaan kembali rumah karantina bagi pemudik seperti saat libur Idul Fitri, lanjut Rudy, dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya outbreak mengingat jumlah kasus Covid-19 di Solo terus melonjak.
“Kami minta Natal dan Tahun Baru dirayakan di kota masing-masing saja tidak usah ke Solo dulu, di sini (Solo) angkanya juga lagi tinggi,” tandasnya. [rhm]