Dinkes Samarinda Kesulitan Pantau Penularan Covid-19 di Lingkungan Keluarga


Merdeka.com – Satgas Covid-19 Kalimantan Timur, hari ini melaporkan penambahan 75 kasus positif Covid-19 baru. Sehingga total mencapai 15.681 kasus. Dari 75 kasus itu, 16 diantaranya di Samarinda. Dinkes Samarinda mengaku kesulitan memantau terjadinya klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga.
Dilansir Dinkes Samarinda, 16 kasus baru itu, menjadikan total di Samarinda 4.719 kasus positif. Dimana, 4.184 diantaranya sembuh usai bertambah 98 kasus sembuh baru. Dengan 165 kasus meninggal, total pasien berstatus perawatan ada 370 kasus.
Dirinci, kasus terkonformasi itu terbagi menjadi 14 klaster dan 1 kelompok non klaster dengan 333 orang terkonfirmasi positif. Dari 14 klaster, sebagian besar adalah penularan di lingkungan keluarga.
“Protokol kesehatan kalau di keluarga, agak susah memantaunya,” kata Pelaksana Tugas Kadinkes Samarinda dr Ismed Kusasih, dikonfirmasi wartawan soal upaya menekan kemunculan klaster keluarga itu, Senin (9/11).
Ismed menerangkan, apabila sudah di rumah, yang melakukan pengawasan protokol kesehatan adalah masing-masing anggota keluarga.
“Hampir semua daerah di Indonesia, klaster tertinggi adalah klaster keluarga,” sebut Ismed.
Sedangkan untuk Kalimantan Timur, hari ini mencatat total 15.681 kasus, setelah bertambah 75 kasus baru. Untuk yang sembuh, ada 13.082 orang dan 508 orang meninggal dunia. Kasus positif aktif, atau pasien berstatus perawatan Covid-19 ada 2.091 orang, turun dari Minggu (8/11) kemarin 2.328 orang.
“Ada 723 orang yang masih menunggu proses pemeriksaan laboratorium,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak.
Kepala Dinkes Kalimantan Timur Padilah Mante Runa kepada merdeka.com, Rabu (4/11) lalu juga memastikan klaster keluarga masih mendominasi penambahan kasus positif, utamanya di kota Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda. [noe]